Akhmads10130
saya membuat blog ini untuk melengkapi tugas JARKOM
Selasa, 27 Desember 2011
Penjelasan Masalah RIT, IGRP, OSPF,EIGRP,BGP
Routing Information Protocol (RIP)
Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung. Routed
protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya
untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain
berdasarkan alamatnya.
RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang
digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan
open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan
konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol.
Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:
• Routing protokol distance vector,
• Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur,
• Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang,
• Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
1. RIP Versi 1
• Dokumen RFC1058,
• RIP routing vektor-jarak yang dimodifikasi dengan triggered update dan
split horizon dengan poisonous reverse untuk meningkatkan kinerjanya,
• RIP diperlukan supaya host dan router dapat bertukar informasi untuk
menghitung rute dalam jaringan TCP/IP,
• Informasi yang dipertukarkan RIP berupa :
a. Host
b. Network
c. Subnet
d. Rutedefault
2. RIP Versi 2
• Enhancement dari RIP versi1 ditambah dengan beberapa kemampuan baru,
• Algoritma routing sama dengan RIP versi1,
• Bedanya terletak pada format dengan tambahan informasi yang dikirim,
• Kemampuan baru :
a. Tag untuk rute eksternal,
b. Subnet mask,
c. Alamat hop berikutnya,
d. Autentikasi.
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur
jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector.
Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau
sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang
regular ke semua router tetangganya. Isi dari informasi routing adalah:
• Identifikasi tujuan baru,
• Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP
mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua
jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah:
• Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
• Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
• Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric.
Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi
semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu
misalnya:
• Bandwidth
• Delay
• Load
• Reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan
algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing
protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan,
meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan
banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Protokol Routing Distance Vector,
b. Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability,
c. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
OSPF (Open Shortest Path First)OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open
Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force )
yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ).
Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an.
Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun
ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan
dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open
yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dipublikasikan pada RFC
nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Protokol routing link-state.
b. Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.
b. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
c. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan.
d. OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik
network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.
e. OSPF lebih effisien daripada RIP.
f. Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ).
g. Menggunakan protokol broadcast.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur
terpendek.
Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung. Routed
protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya
untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain
berdasarkan alamatnya.
RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang
digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan
open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan
konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol.
Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:
• Routing protokol distance vector,
• Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur,
• Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang,
• Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
1. RIP Versi 1
• Dokumen RFC1058,
• RIP routing vektor-jarak yang dimodifikasi dengan triggered update dan
split horizon dengan poisonous reverse untuk meningkatkan kinerjanya,
• RIP diperlukan supaya host dan router dapat bertukar informasi untuk
menghitung rute dalam jaringan TCP/IP,
• Informasi yang dipertukarkan RIP berupa :
a. Host
b. Network
c. Subnet
d. Rutedefault
2. RIP Versi 2
• Enhancement dari RIP versi1 ditambah dengan beberapa kemampuan baru,
• Algoritma routing sama dengan RIP versi1,
• Bedanya terletak pada format dengan tambahan informasi yang dikirim,
• Kemampuan baru :
a. Tag untuk rute eksternal,
b. Subnet mask,
c. Alamat hop berikutnya,
d. Autentikasi.
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur
jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector.
Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau
sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang
regular ke semua router tetangganya. Isi dari informasi routing adalah:
• Identifikasi tujuan baru,
• Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP
mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua
jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah:
• Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
• Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
• Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric.
Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi
semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu
misalnya:
• Bandwidth
• Delay
• Load
• Reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan
algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing
protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan,
meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan
banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Protokol Routing Distance Vector,
b. Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability,
c. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
OSPF (Open Shortest Path First)OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open
Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force )
yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ).
Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an.
Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun
ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan
dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open
yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dipublikasikan pada RFC
nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Protokol routing link-state.
b. Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.
b. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
c. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan.
d. OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik
network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.
e. OSPF lebih effisien daripada RIP.
f. Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ).
g. Menggunakan protokol broadcast.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur
terpendek.
Penjelasan Tentang Distance Vector dan Link-State
DISTANCE VEKTOR
Distance
Distance adalah biaya untuk mencapai tujuan, biasanya didasarkan pada jumlah jalur host yang dilewati, atau total semua administrasi metrik yang ditugaskan pada link di jalur.
Vector
Dari sudut pandang routing protokol, vector adalah interface lalu lintas yang akan diteruskan keluar untuk mencapai sebuah tujuan yang diberikan jaringan sepanjang rute atau jalur yang dipilih oleh protokol routing sebagai jalur terbaik ke tujuan jaringan .
Distance vector protokol menggunakan perhitungan jarak ditambah dengan jaringan intreface keluar (vector) untuk memilih jalur terbaik ke tujuan jaringan . Jaringan protokol (IPX, SPX, IP, Appletalk, DECnet dan lain-lain) akan meneruskan data menggunakan jalur terbaik yang dipilih.
Keuntungan dari Protokol Distance Vector
Protocol link state melacak status dan jenis koneksi masing-masing link dan menghasilkan metriks yang dihitung berdasarkan itu dan faktor-faktor lain, termasuk beberapa yang diset oleh administrator jaringan. Protokol link state mengetahui apakah link atas atau bawah dan berapa cepatnya dan menghitung biaya ‘untuk sampai ke sana’. Sejak router menjalankan routing protokol untuk mengetahui bagaimana untuk mencapai tujuan, Anda bisa memikirkan link state sebagai status interface pada router. Protokol link state akan mengambil jalur yang mempunya lebih banyak hop, tapi yang menggunakan media yang lebih cepat daripada jalur lambat yang menggunakan media dengan lebih sedikit hop.
Karena kesadaran mereka dari jenis media dan faktor lainnya, protocol link state memerlukan pengolahan daya lebih (logika sirkuit yang lebih dalam kasus ASICs) dan memori. Distance vector algoritma yang sederhana membutuhkan perangkat keras sederhana.
Perbedaan Link State dan Distance Vector
Lihat Gambar. 1-1 di bawah ini. Jika semua router yang menjalankan protokol link state, jalur atau ‘rute’ yang dipilih akan dari A B langsung melalui link serial ISDN, meskipun link tersebut sekitar 10 kali lebih lambat dari rute langsung dari A C D B.
Protokol Link State akan memilih jalur A B C D karena menggunakan media yang lebih cepat (100 Mb ethernet). Dalam contoh ini, akan lebih baik untuk menjalankan suatu routing protokol Link State, tetapi jika semua link di jaringan kecepatannya sama, maka protokol Distance Vector lebih baik.
Distance
Distance adalah biaya untuk mencapai tujuan, biasanya didasarkan pada jumlah jalur host yang dilewati, atau total semua administrasi metrik yang ditugaskan pada link di jalur.
Vector
Dari sudut pandang routing protokol, vector adalah interface lalu lintas yang akan diteruskan keluar untuk mencapai sebuah tujuan yang diberikan jaringan sepanjang rute atau jalur yang dipilih oleh protokol routing sebagai jalur terbaik ke tujuan jaringan .
Distance vector protokol menggunakan perhitungan jarak ditambah dengan jaringan intreface keluar (vector) untuk memilih jalur terbaik ke tujuan jaringan . Jaringan protokol (IPX, SPX, IP, Appletalk, DECnet dan lain-lain) akan meneruskan data menggunakan jalur terbaik yang dipilih.
Keuntungan dari Protokol Distance Vector
- Protokol seperti RIP telah ada sejak lama dan paling banyak digunakan, namun tidak semua perangkat yang melakukan routing akan mengerti RIP.
Protocol link state melacak status dan jenis koneksi masing-masing link dan menghasilkan metriks yang dihitung berdasarkan itu dan faktor-faktor lain, termasuk beberapa yang diset oleh administrator jaringan. Protokol link state mengetahui apakah link atas atau bawah dan berapa cepatnya dan menghitung biaya ‘untuk sampai ke sana’. Sejak router menjalankan routing protokol untuk mengetahui bagaimana untuk mencapai tujuan, Anda bisa memikirkan link state sebagai status interface pada router. Protokol link state akan mengambil jalur yang mempunya lebih banyak hop, tapi yang menggunakan media yang lebih cepat daripada jalur lambat yang menggunakan media dengan lebih sedikit hop.
Karena kesadaran mereka dari jenis media dan faktor lainnya, protocol link state memerlukan pengolahan daya lebih (logika sirkuit yang lebih dalam kasus ASICs) dan memori. Distance vector algoritma yang sederhana membutuhkan perangkat keras sederhana.
Perbedaan Link State dan Distance Vector
Lihat Gambar. 1-1 di bawah ini. Jika semua router yang menjalankan protokol link state, jalur atau ‘rute’ yang dipilih akan dari A B langsung melalui link serial ISDN, meskipun link tersebut sekitar 10 kali lebih lambat dari rute langsung dari A C D B.
Protokol Link State akan memilih jalur A B C D karena menggunakan media yang lebih cepat (100 Mb ethernet). Dalam contoh ini, akan lebih baik untuk menjalankan suatu routing protokol Link State, tetapi jika semua link di jaringan kecepatannya sama, maka protokol Distance Vector lebih baik.
PERBEDAAN ROUTING STATIK DAN ROUTING DINAMIK
Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
kekurangan dan kelebihan static routing:
- dengan menggunakan next hop
( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
( – ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
- dengan menggunakan exit interface
( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
( – ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.
routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
Dynamic Routing
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
kekurangan dan kelebihan static routing:
- dengan menggunakan next hop
( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
( – ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
- dengan menggunakan exit interface
( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
( – ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.
routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
Dynamic Routing
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Sabtu, 22 Oktober 2011
Wifi a, b, g, n
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
802.11
IEEE (Institue of Electrical and Electronics Engineer) membuat standart WLAN pertama pada tahun 1997. Standart pertama disebut standart 802.11 .Namun standart 802.11 ini hanya mendukung maximum bandwidth 2 Mbps, terlalu lambat untuk banyak aplikasi yang ada saat itu. Karena alasan tersebut, produk dengan standart 802.11 tidak lagi di produksi
802.11b
Kemudian oleh IEEE kembali standart 802.11 di kembangkan dan pada bulan juli 1999 standart 802.11b dikeluarkan. Standart 802.11b ini mendukung maximum bandwidth 11 Mbps, dibanding dengan kecepatan ethernet standart saat itu.
802.11b menggunakan frekuensi gelombang radio 2.4 Ghz yang tidak di regulasi penggunaannya seperti standart 802.11 . Karena tidak di regulasi penggunaan gelombang radio 2.4 Ghz, peralatan berstandart 802.11b dapat mengalami interferensi/ gangguan sinyal dari oven microwave, telepon wireless, dan peralatan lainnya yang menggunakan frekuensi gelombang yang sama. Namun interferensi ini dapat diatasi dengan memasang peralatan 802.11b dengan jarak tertentu.
Saat 802.11b sedang dalam pengembangan, IEEE membuat pengembangan berikutnya dari standart 802.11 yang di sebut 802.11a . Namun yang mendapatkan popularitas adalah standart 802.11b, walaupun dikembangkan pada waktu yang bersamaan. Hal ini karena biaya produksi peralatan 802.11a yang lebih tinggi sehingga pasar lebih memilih biaya yang lebih rendah yaitu 802.11b. Karena biaya yang tinggi, peralatan dengan standart 802.11a biasa ditemukan pada jaringan milik Bisnis / Perusahaan dimana standart 802.11b lebih banyak di temukan pada pasar pengguna rumahan,
802.11a mendukung bandwidth sampai dengan 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 5 Ghz yang di regulasi. Frekuensi yang lebih tinggi ini memperpendek jangkauan sinyal dari standart 802.11a ini. Frekuensi yang lebih tinggi berarti sinyal dari peralatan 802.11a memiliki kesulitan dalam menembus tembok dan halangan lainnya dibandingkan dengan standart 802.11b yang memiliki frekuensi lebih rendah.
Karena 802.11a dan 802.11b menggunakan frekuensi radio yang berbeda, kedua standart tersebut tidak saling mendukung. Beberapa vendor menerapkan standart 802.11a/b pada peralatan yang mereka buat, namun pada saat implementasi, perlatan harus menentukan standart mana yang digunakan.
Pada tahun 2002 dan 2003, dipasaran terdapat produk Wireless yang mendukung standart baru 802.11g. 802.11g mencoba mengkombinasikan kelebihan dari standart 802.11a dan 802.11b dalam satu standart. 802.11g mendukung bandiwth 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2.4 Ghz untuk jarak jangkauan sinyal yang lebih baik. 802.11g compatible dengan peralatan 802.11b dan dapat saling berkomunikasi.
Standart terbaru di dunia Wireless adalah 802.11n. standart ini dibuat untuk meningkatkan kinerja stanadrt 802.11g pada jumlah maximum bandwidth yang didukung dengan memanfaatkan antena wireless lebih dari satu ( MIMO ).
Standart 802.11n ini mendukung maximum bandwidth sampai 100 Mbps. Peralatan berstandart 802.11n ini juga memberikan jangkauan sinyal yang lebih baik daripada standart lain sebelumnya, karena sinyal yang lebih dari satu. Peralatan 802.11n dapat berkomunikasi dengan peralatan 802.11g.
Tentunya harga juga menentukan performance dari peralatan tersebut, karena dengan harga lebih mahal, komponen yang digunakan jauh lebih berkualitas dan tahan bila dioperasikan 24 jam.
Untuk penggunaan rumahan , cukup menggunakan standart 802.11b /g . Namun untuk penggunaan bisnis semisal cafe/ warnet yang membutuhkan jangkauan yang lebih baik, bisa menggunakan peralatan berstandart 802.11n .
Indohotspot menggunakan wireless router 802.11b/g, namun bisa di extend sinyal wireless yang ada menggunakan peralatan berstandart 802.11n untuk jangkauan yang lebih luas dan kecepatan yang lebih baik.
SUMBER :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi
- http://www.indohotspot.net/ZoneWifi/frontpage/readtutorial/46
- 802.11a
- 802.11b
- 802.11g
- 802.11n
802.11
IEEE (Institue of Electrical and Electronics Engineer) membuat standart WLAN pertama pada tahun 1997. Standart pertama disebut standart 802.11 .Namun standart 802.11 ini hanya mendukung maximum bandwidth 2 Mbps, terlalu lambat untuk banyak aplikasi yang ada saat itu. Karena alasan tersebut, produk dengan standart 802.11 tidak lagi di produksi
802.11b
Kemudian oleh IEEE kembali standart 802.11 di kembangkan dan pada bulan juli 1999 standart 802.11b dikeluarkan. Standart 802.11b ini mendukung maximum bandwidth 11 Mbps, dibanding dengan kecepatan ethernet standart saat itu.
802.11b menggunakan frekuensi gelombang radio 2.4 Ghz yang tidak di regulasi penggunaannya seperti standart 802.11 . Karena tidak di regulasi penggunaan gelombang radio 2.4 Ghz, peralatan berstandart 802.11b dapat mengalami interferensi/ gangguan sinyal dari oven microwave, telepon wireless, dan peralatan lainnya yang menggunakan frekuensi gelombang yang sama. Namun interferensi ini dapat diatasi dengan memasang peralatan 802.11b dengan jarak tertentu.
- Keuntungan 802.11b - Biaya produksi rendah, range sinyal bagus dan tidak mudah terhalang
- Kerugian 802.11b - Kecepatan maximum transfer paling rendah (11 Mbps), mudah terinterferensi oleh sinyal dari peralatan lain yang menggunakan frekuensi 2.4 Ghz
Saat 802.11b sedang dalam pengembangan, IEEE membuat pengembangan berikutnya dari standart 802.11 yang di sebut 802.11a . Namun yang mendapatkan popularitas adalah standart 802.11b, walaupun dikembangkan pada waktu yang bersamaan. Hal ini karena biaya produksi peralatan 802.11a yang lebih tinggi sehingga pasar lebih memilih biaya yang lebih rendah yaitu 802.11b. Karena biaya yang tinggi, peralatan dengan standart 802.11a biasa ditemukan pada jaringan milik Bisnis / Perusahaan dimana standart 802.11b lebih banyak di temukan pada pasar pengguna rumahan,
802.11a mendukung bandwidth sampai dengan 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 5 Ghz yang di regulasi. Frekuensi yang lebih tinggi ini memperpendek jangkauan sinyal dari standart 802.11a ini. Frekuensi yang lebih tinggi berarti sinyal dari peralatan 802.11a memiliki kesulitan dalam menembus tembok dan halangan lainnya dibandingkan dengan standart 802.11b yang memiliki frekuensi lebih rendah.
Karena 802.11a dan 802.11b menggunakan frekuensi radio yang berbeda, kedua standart tersebut tidak saling mendukung. Beberapa vendor menerapkan standart 802.11a/b pada peralatan yang mereka buat, namun pada saat implementasi, perlatan harus menentukan standart mana yang digunakan.
- Keuntungan 802.11a - Memiliki kecepatan maximal 54 Mbps; Frekuensi yang diregulasi mencegah interferensi sinyal dari peralatan lainnya.
- Kerugian dari 802.11a - Harga lebih tinggi ; Jangkauan sinyal yang pendek yang mudah terganggu oleh halangan
Pada tahun 2002 dan 2003, dipasaran terdapat produk Wireless yang mendukung standart baru 802.11g. 802.11g mencoba mengkombinasikan kelebihan dari standart 802.11a dan 802.11b dalam satu standart. 802.11g mendukung bandiwth 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2.4 Ghz untuk jarak jangkauan sinyal yang lebih baik. 802.11g compatible dengan peralatan 802.11b dan dapat saling berkomunikasi.
- Keuntungan 802.11g - Kecepatan maximum 54 Mbps; Jangkauan sinyal lebih baik dan tidak mudah terhalang
- kerugian 802.11g - Harga lebih tinggi daripada 802.11b; Frekuensi yang tidak diregulasi
Standart terbaru di dunia Wireless adalah 802.11n. standart ini dibuat untuk meningkatkan kinerja stanadrt 802.11g pada jumlah maximum bandwidth yang didukung dengan memanfaatkan antena wireless lebih dari satu ( MIMO ).
Standart 802.11n ini mendukung maximum bandwidth sampai 100 Mbps. Peralatan berstandart 802.11n ini juga memberikan jangkauan sinyal yang lebih baik daripada standart lain sebelumnya, karena sinyal yang lebih dari satu. Peralatan 802.11n dapat berkomunikasi dengan peralatan 802.11g.
- Keuntungan 802.11n - Kecepatan maximum tertinggi 100 Mbps dan jangkauan sinyal terbaik ; lebih tahan terhadap interferensi dari sumber lain
- Kerugian 802.11n - Standart belum Final ; Biaya lebih tinggi daripada 802.11g ; Penggunaan sinyal lebih dari 1 dapat menigkatkan interferensi dengan jarigan 802.11b/g terdekat
- Bluetooth
Merupakan teknologi Wireless lainnya yang pengembangannya berbeda dari standart 802.11. Bluetooth mendukung jarak yang pendek (kurang lebih 10 meter) dan memiliki bandwidth rendah ( 1-3 Mbps) di kembangkan untuk peralatan jaringan dengan power rendah seperti handphone misalnya. Biaya produksi Bluetooth juga lebih rendah, maka tidak heran banyak vendor yang mengintegrasikan teknologi Bluetooth ke peralatan produksi mereka seperti laptop, handphone, speaker, music player, telepon , dll. - WiMax
Teknologi WiMax juga dikembangkan secara terpisah dari Wi-Fi yang mengikuti standart 802.11 . WiMax di desain untuk interkoneksi jaringan jarak jauh ( menjangkau Kilometer) dibandingkan dengan jaringan area lokal.
Tentunya harga juga menentukan performance dari peralatan tersebut, karena dengan harga lebih mahal, komponen yang digunakan jauh lebih berkualitas dan tahan bila dioperasikan 24 jam.
Untuk penggunaan rumahan , cukup menggunakan standart 802.11b /g . Namun untuk penggunaan bisnis semisal cafe/ warnet yang membutuhkan jangkauan yang lebih baik, bisa menggunakan peralatan berstandart 802.11n .
Indohotspot menggunakan wireless router 802.11b/g, namun bisa di extend sinyal wireless yang ada menggunakan peralatan berstandart 802.11n untuk jangkauan yang lebih luas dan kecepatan yang lebih baik.
SUMBER :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi
- http://www.indohotspot.net/ZoneWifi/frontpage/readtutorial/46
Bluetooth
Latar Belakang Bluetooth
Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi yang mereka namai ‘bluetooth’. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang antara lain di bidang semiconductor manufacture, PC manufacture, mobile network carrier, perusahaan-perusahaan automobile dan air lines bergambung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut antara lain seperti Compaq, Xircom, Phillips, Texas instruments, Sony, BMW, Puma, NEC, Casio, Boeing, dsb. Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15).Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.
Nama "bluetooth" berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh, Harald Blatand yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth kemungkinan karena memang giginya berwarna gelap. Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.[1]
Sedangkan logo bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu (Hagall) dan (Blatand) yang kemudian digabungka
Awal mula dari Bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth berupa card yang menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari card untuk Wireless Local Area Network (WLAN).
Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan besar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15).
Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS
Bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Alasan bluetooth tidak menggunakan DSSS antara lain sebagai berikut :- FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.
- FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan OPSK ( untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).
Aplikasi dan Layanan
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.Range yang dapat dijangkau oleh Bluetooth adalah 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang dapat dikombinasikan dengan Bluetooth diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital Assistant (PDA), dan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:
- Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter
- Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat
- Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer
- Dapat digunakan sebagai perantara modem
- Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar
- Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan
- Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
- Di Indonesia, sudah banyak beredar virus-virus yang disebarkan melalui bluetooth dari handphone.
- http://www.elektroindonesia.com/elektro/khu36.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bluetooth
Langganan:
Postingan (Atom)